Keterampilan dan Seni Yang Harus Dimiliki Desainer Grafis

Menjadi seorang desainer grafis yang baik itu tidak hanya menguasai alat, aplikasi atau software grafis saja, tetapi juga harus menguasai keterampilan dan seni dari desain grafis. Keterampilan dan Seni desain grafis meliputi seni visual , seni tipografi, seni tata letak, dan keterampilan desain interaksi.    A. Seni Visual  Seni visual adalah seni yang dapat dinikmati dengan indra penglihatan. Seni dua dimensi yang meliputi garis, cahaya, warna, bentuk, dan gerak. Misalnya, seni lukis, seni grafis, dan sinematografi. Sedangkan seni tiga dimensi, meliputi ruang dan wujud.    Ilmu yang termasuk dalam seni visual yaitu :    a. Fotografi  Fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Fotografi berasal dari  dari kata Yunani yaitu "photos": cahaya dan "grafo": melukis/menulis) yang berarti  proses melukis menggunakan media cahaya. Istilah umumnya, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera.     Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).      b. Digital Imaging.  Digital imaging adalah adalah penciptaan gambar digital, biasanya dari adegan fisik. Istilah ini sering dianggap menyiratkan atau meliputi pengolahan, kompresi, penyimpanan, percetakan, dan menampilkan gambar tersebut. Istilah lainnya adalah metode untuk melakukan proses pengeditan pada gambar yang telah di-scan dari file aslinya, menjadi file digital dalam bentuk piksel agar komputer dapat melakukan manipulasi pada gambar tersebut dan pada akhirnya membuat tampilan gambar menjadi indah      B. Seni Tifografi  Seni Tifografi atau tata huruf adalah suatu kesenian dan teknik memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, guna kenyamanan membaca semaksimal mungkin.    Dikenal pula seni rupa huruf (type design), yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama. Dalam seni rupa huruf.      C. Seni Tata Letak     Seni Tata letak adalah seni menciptakan keseimbangan bentuk dalam mengorganisasikan unsur-unsur terpenting dalam penciptaan karya seni atau media komunikasi grafis yang harmonis, komunikatif, dan persuasif.     Kaidah-kaidah komposisi tata letak yang harus diketahui adalah :    1. Proporsi (proportion)  Proporsi merupakan perbandingan ukuran yang digunakan untuk menentukan perbandingan yang tepat antara panjang dan lebar antara gambar dengan bidang gambar.    2. Keseimbangan (balance)   Keseimbangan yaitu kesamaan dari unsur-unsur tertentu yang berlawanan ataupun bertentangan. Dalam bidang desain, yaitu suatu keadaan ketik di semua bagian pada karya tidak ada yang lebih terbebani, atau di semua bagian bebannya sama sehingga akan membawa rasa tenang dan enak dilihat.    3. Irama atau ritme  Irama yaitu adanya pengulangan dan gerakan yang teratur, terus menerus, yang bisa divisualisasikan dengan garis, tekstur, bidang, bentuk, maupun warna.    4.Kesatuan (unity)  Kesatuan artinya seluruh unsur yang dipergunakan harus saling berhubungan dengan baik, mengandung makna dan menarik. Beberapa hubungan tersebut antara lain hubungan kesamaan, hubungan kemiripan, hubungan keselarasan, hubungan keterikatan, hubungan keterkaitan danhubungan kedekatan.    5. Pusat perhatian (focus of interest)  Pusat perhatian disini menyangkut peletakan unsur yang menjadi perhatian utama atau paling dominan untuk disampaikan. Misalnya judul, peletakannya bergantung kepada pertimbangan estetika, komunikatif, dan persuasif.    6. Kontras (contrast)   Kontras merupakan perbedaan keadaan unsur-unsur atau antara organisasi unsur yang dapat dicapai dengan perbedaan tinggirendah, panas-dingin warna, termasuk cerah dan suramnya. Selain kaidah-kaidah di atas, perlu mempertimbangkan berat dan ringannya bidang. Keseimbangan dapat dicapai dengan bidang yang tidak selalu sama besar, tetapi didapat dari unsur lain, misalnya warna ataupun bentuk. Gambar di bawah ini yang menunjukkan bahwa keseimbangan sangat dipengaruhi oleh unsur lain.    Untuk meletakkan unsur gambar dan teks dapat dilakukan dengan susunan vertikal, horizontal, diagonal maupun bersinggungan. Hal ini hanya merupakan pola dasar dan desainer harus selalu mengembangkan berbagai pola peletakan sesuai dengan misinya.      D. Keterampilan Desain Interaksi  Keterampilan  Desain Interaksi adalah kemampuan menghasilkan sebuah produk yang dihasilkan dari desain yang benar-benar mampu berinteraksi sesuai yang dibutuhkan oleh penggunanya.


Keterampilan dan Seni Yang Harus Dimiliki Desainer Grafis - Menjadi seorang desainer grafis yang baik itu tidak hanya menguasai alat, aplikasi atau software grafis saja, tetapi juga harus memiliki keterampilan dan seni dari desain grafis. Keterampilan dan Seni desain grafis meliputi seni visual , seni tipografi, seni tata letak, dan keterampilan desain interaksi.

Keterampilan dan Seni Yang Harus Dimiliki Desainer Grafis


A. Seni Visual

Seni visual adalah seni yang dapat dinikmati dengan indra penglihatan. Seni dua dimensi yang meliputi garis, cahaya, warna, bentuk, dan gerak. Misalnya, seni lukis, seni grafis, dan sinematografi. Sedangkan seni tiga dimensi, meliputi ruang dan wujud.

Ilmu yang termasuk dalam seni visual yaitu :

a. Fotografi

Fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Fotografi berasal dari  dari kata Yunani yaitu "photos": cahaya dan "grafo": melukis/menulis) yang berarti  proses melukis menggunakan media cahaya. Istilah umumnya, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. 

Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).


b. Digital Imaging.

Digital imaging adalah adalah penciptaan gambar digital, biasanya dari adegan fisik. Istilah ini sering dianggap menyiratkan atau meliputi pengolahan, kompresi, penyimpanan, percetakan, dan menampilkan gambar tersebut. Istilah lainnya adalah metode untuk melakukan proses pengeditan pada gambar yang telah di-scan dari file aslinya, menjadi file digital dalam bentuk piksel agar komputer dapat melakukan manipulasi pada gambar tersebut dan pada akhirnya membuat tampilan gambar menjadi indah


B. Seni Tifografi

Seni Tifografi atau tata huruf adalah suatu kesenian dan teknik memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, guna kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

Dikenal pula seni rupa huruf (type design), yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama. Dalam seni rupa huruf.


C. Seni Tata Letak 


Seni Tata letak adalah seni menciptakan keseimbangan bentuk dalam mengorganisasikan unsur-unsur terpenting dalam penciptaan karya seni atau media komunikasi grafis yang harmonis, komunikatif, dan persuasif. 

Kaidah-kaidah komposisi tata letak yang harus diketahui adalah :

1. Proporsi (proportion)

Proporsi merupakan perbandingan ukuran yang digunakan untuk menentukan perbandingan yang tepat antara panjang dan lebar antara gambar dengan bidang gambar.

2. Keseimbangan (balance) 

Keseimbangan yaitu kesamaan dari unsur-unsur tertentu yang berlawanan ataupun bertentangan. Dalam bidang desain, yaitu suatu keadaan ketik di semua bagian pada karya tidak ada yang lebih terbebani, atau di semua bagian bebannya sama sehingga akan membawa rasa tenang dan enak dilihat.

3. Irama atau ritme

Irama yaitu adanya pengulangan dan gerakan yang teratur, terus menerus, yang bisa divisualisasikan dengan garis, tekstur, bidang, bentuk, maupun warna.

4.Kesatuan (unity)

Kesatuan artinya seluruh unsur yang dipergunakan harus saling berhubungan dengan baik, mengandung makna dan menarik. Beberapa hubungan tersebut antara lain hubungan kesamaan, hubungan kemiripan, hubungan keselarasan, hubungan keterikatan, hubungan keterkaitan danhubungan kedekatan.

5. Pusat perhatian (focus of interest)

Pusat perhatian disini menyangkut peletakan unsur yang menjadi perhatian utama atau paling dominan untuk disampaikan. Misalnya judul, peletakannya bergantung kepada pertimbangan estetika, komunikatif, dan persuasif.

6. Kontras (contrast) 

Kontras merupakan perbedaan keadaan unsur-unsur atau antara organisasi unsur yang dapat dicapai dengan perbedaan tinggirendah, panas-dingin warna, termasuk cerah dan suramnya. Selain kaidah-kaidah di atas, perlu mempertimbangkan berat dan ringannya bidang. Keseimbangan dapat dicapai dengan bidang yang tidak selalu sama besar, tetapi didapat dari unsur lain, misalnya warna ataupun bentuk. Gambar di bawah ini yang menunjukkan bahwa keseimbangan sangat dipengaruhi oleh unsur lain.

Untuk meletakkan unsur gambar dan teks dapat dilakukan dengan susunan vertikal, horizontal, diagonal maupun bersinggungan. Hal ini hanya merupakan pola dasar dan desainer harus selalu mengembangkan berbagai pola peletakan sesuai dengan misinya.


D. Keterampilan Desain Interaksi

Keterampilan  Desain Interaksi adalah kemampuan menghasilkan sebuah produk yang dihasilkan dari desain yang benar-benar mampu berinteraksi sesuai yang dibutuhkan oleh penggunanya.