Pengertian, Sejarah, Keunggulan dan Cara Kerja Sablon

Artikel tentang pengertian sablon, sejarah sablon, Keunggulan sablon dan cara kerja sablon.

Desain Grafis tidak bisa dilepaskan dari dunia sablon atau screen printing. Karena untuk membuat film untuk sablon membutuhkan jasa seorang desainer grafis untuk membuat film atau gambar yang nantinya diafdruk untuk screen sablon.

Pengertian, Sejarah, Keunggulan dan Cara Kerja Sablon

Apa itu sablon?

Sablon adalah teknik mencetak dalam berbagai media seperti kaos, kaos, plastik, kertas, kaca, kayu dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu berupa screen sablon (atau sering juga disebut film sablon). Kegiatan menyablon sekilas tampak mudah dan sederhana, pada prakteknya menyablon membutuhkan kemampuan khusus untuk mendapatkan hasil yang berkualitas.


Sejarah Sablon


Teknik sablon pertama kali ditemukan di China, pada zaman Dinasti Song (960 – 1279 M). Kemudian beberapa negara Asia seperti Jepang dan lainnya mengadopsi metode cetak baju kaos ini dan mengembangkannya dengan memadukannya dengan penggunaan teknik sablon atau cetak lainnya.

Cetak sablon atau cetak saring telah lama di kenal dan di gunakan oleh bangsa jepang sejak tahun 1664, abad ke 17, ketika itu Yujensai Miyasaki dan Zisukeo mengembangkannya dengan menyablon kain kimono beraneka motif. Penyablonan kimono itu dilatarbelakangi oleh Kaisar  Jepang yang melarang menggunakan kimono bertulisan tangan. Pasalnya, Kaisar sangat prihatin karena tingginya harga kimono motif tulisan tangan yang beredar di pasar. Dengan keluarnya kebijakan Kaisar tersebut kimono motif sablon mulai banyak di di gunakan oleh masyarakat jepang.

Sejak itu teknik cetak sablon mulai merambah ke negara-negara. Akan tetapi cetak sablon pada masa itu berkembang tidak terlalu baik, penggunaan kain gasa atau screen sebagi acuan, cetak sebelum di kenal, penyablonan masih menggunakan teknik pengecapan atau menggunakan model cetak atau mal.

Pada tahun 1907, seorang pria kebangsaan Inggris, Samuel simon, mengenalkan teknik sablon dengan menggunakan Chiffon sebagai pola (form) untuk mencetak.

Desain Grafis tidak bisa dilepaskan dari dunia sablon atau screen printing. Karena untuk membuat film untuk sablon membutuhkan jasa seorang desainer grafis untuk membuat film atau gambar yang nantinya diafdruk untuk screen sablon.  Apa itu sablon? Sablon adalah teknik mencetak dalam berbagai media seperti kaos, kaos, plastik, kertas, kaca, kayu dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu berupa screen sablon (atau sering juga disebut film sablon). Kegiatan menyablon sekilas tampak mudah dan sederhana, pada prakteknya menyablon membutuhkan kemampuan khusus untuk mendapatkan hasil yang berkualitas.      Sejarah Sablon    Teknik sablon pertama kali ditemukan di China, pada zaman Dinasti Song (960 – 1279 M). Kemudian beberapa negara Asia seperti Jepang dan lainnya mengadopsi metode cetak baju kaos ini dan mengembangkannya dengan memadukannya dengan penggunaan teknik sablon atau cetak lainnya.    Cetak sablon atau cetak saring telah lama di kenal dan di gunakan oleh bangsa jepang sejak tahun 1664, abad ke 17, ketika itu Yujensai Miyasaki dan Zisukeo mengembangkannya dengan menyablon kain kimono beraneka motif. Penyablonan kimono itu dilatarbelakangi oleh Kaisar  Jepang yang melarang menggunakan kimono bertulisan tangan. Pasalnya, Kaisar sangat prihatin karena tingginya harga kimono motif tulisan tangan yang beredar di pasar. Dengan keluarnya kebijakan Kaisar tersebut kimono motif sablon mulai banyak di di gunakan oleh masyarakat jepang.    Sejak itu teknik cetak sablon mulai merambah ke negara-negara. Akan tetapi cetak sablon pada masa itu berkembang tidak terlalu baik, penggunaan kain gasa atau screen sebagi acuan, cetak sebelum di kenal, penyablonan masih menggunakan teknik pengecapan atau menggunakan model cetak atau mal.    Pada tahun 1907, seorang pria kebangsaan Inggris, Samuel simon, mengenalkan teknik sablon dengan menggunakan Chiffon sebagai pola (form) untuk mencetak.    2-artikel-tentang-sejarah-dan-perkembangan-singkat-dari-teknik-cetak-sablon-kaos-manual  sumber : maxipro.co.id  Chiffon merupakan bahan rajut yang terbuat dari gasa atau kain saring. Gambar yang tercetak akan mengikuti pola gambar yang ada pada kain gasa. Itu sebabnya teknik ini dikenal dengan sebutan silk screen printing yang berarti mencetak dengan menggunakan kain saring sutra.    Pada tahun 1960, seorang wirausahawan sekaligus seniman dari Amerika bernama Michael Vasilantone, mengembangkan suatu mesin sablon rotary untuk lebih dari satu warna serta mematenkannya.    4-artikel-tentang-sejarah-dan-perkembangan-singkat-dari-teknik-cetak-sablon-kaos-manual   sumber : maxipro.co.id    Mesin penyablonan tersebut pada awalnya diproduksi untuk mencetak logo dan tulisan pengenal untuk kaos pada klub bowling. Namun pada akhirnya lebih dikembangkan lagi sebagai suatu solusi baru dalam mencetak sablon kaos satu hari jadi.    Paten yang diajukan oleh Vasilantone tidak membutuhkan waktu yang lama. Dalam kurun waktu kurang dari 5 tahun, mesin sablon model rotary ala Vasilantone ini akhirnya dikenal oleh berbagai pengusaha di Amerika. Tak hanya itu, mesin sablon baju kaos tersebut pun menjadi salah satu mesin paling populer dalam dunia industri penyablonan hingga kini.    Sekarang, lebih dari 50% kegiatan pencetakan sablon kaos di Amerika Serikat dan seluruh dunia menggunakan teknik sablon baju kaos ala Vasilantone. Kemudian pada 1967 Vasilantone mematenkan mesin sablon kaos rotarynya.    Hak paten dunia pun muncul atas namanya dengan nomor 3.427.964 pada tanggal 18 Februari 1969.Pada bulan Juni 1986, Marc Tartaglia, Marc Tartaglia Jr. and Michael Tartaglia berhasil menciptakan peralatan sablon kaos yang didaftarkan hak patennya.    Mereka mematenkan sistem sablon separasi yang membuat desain full warna bisa disablon dan diaplikasikan pada beberapa kain atau lembaran bahan kain dengan melalui media printer screen yang terbuat dari jala sutra.    Kini, teknologi sablon sangat umum dipakai dalam berbagai industri yang volume produksinya tinggi seperti poster dan display untuk iklan. Biasanya, untuk sablon dengan hasil full color bisa dibuat dengan sablon CMYK (cyan, magenta, yellow and black (‘key’)).    Selain sejarah cetak sablon, ada juga sejarah singkat mengenai mesin cetak nya. Dimana membahas mengenai sejarah dari mesin cetak dari jaman ke jaman. Sejarah singkat mesin cetak.    Keunggulan dari teknik sablon adalah :      Bisa mencetak dengan jumlah yang banyak Hasil relatif stabil Menghasilkan beberapa efek menarik, misalnya : glitters, glow in the dark, timbul, mengkilap/metalik dan sebagainya Biaya cetak cukup terjangkau     Fleksibel bisa dianeka jenis permukaan bahan.  Selain itu, banyak sekali yang berminat untuk mempelajari sablon karena teknik sablon ini mudah dipelajari dan tidak membutuhkan modal yang terlalu besar untuk memulainya, bila dibandingkan dengan usaha percetakan lainnya.      Cara kerja teknik sablon Secara sederhana, proses menyablon dapat di uraikan secara berikut :    Membuat master cetak dengan menggunakan screen sablon yang kita miliki. Afdruk screen sablon Tuangkan tinta yang disesuaikan dengan bahan yang digunakan ( Contoh bahan kaos – kita sablon dengan tinta sablon kaos ) diatas screen Ratakan tinta di screen sablon menggunakan rakel sablon agar dapat tersalurkan melalui lubang screen yang tidak terafdruk sehingga mencetak gambar yang kita inginkan Setelah tercetak sempurna, keringkan tinta tersebut. Proses yang diterangkan diatas hanya ilustrasi sederhana, namun dalam proses sablon sebenarnya, ada begitu banyak hal dan peralatan yang kita perlukan agar memperoleh hasil sablon yang baik.
sumber : maxipro.co.id
Chiffon merupakan bahan rajut yang terbuat dari gasa atau kain saring. Gambar yang tercetak akan mengikuti pola gambar yang ada pada kain gasa. Itu sebabnya teknik ini dikenal dengan sebutan silk screen printing yang berarti mencetak dengan menggunakan kain saring sutra.

Pada tahun 1960, seorang wirausahawan sekaligus seniman dari Amerika bernama Michael Vasilantone, mengembangkan suatu mesin sablon rotary untuk lebih dari satu warna serta mematenkannya.

Desain Grafis tidak bisa dilepaskan dari dunia sablon atau screen printing. Karena untuk membuat film untuk sablon membutuhkan jasa seorang desainer grafis untuk membuat film atau gambar yang nantinya diafdruk untuk screen sablon.  Apa itu sablon? Sablon adalah teknik mencetak dalam berbagai media seperti kaos, kaos, plastik, kertas, kaca, kayu dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu berupa screen sablon (atau sering juga disebut film sablon). Kegiatan menyablon sekilas tampak mudah dan sederhana, pada prakteknya menyablon membutuhkan kemampuan khusus untuk mendapatkan hasil yang berkualitas.      Sejarah Sablon    Teknik sablon pertama kali ditemukan di China, pada zaman Dinasti Song (960 – 1279 M). Kemudian beberapa negara Asia seperti Jepang dan lainnya mengadopsi metode cetak baju kaos ini dan mengembangkannya dengan memadukannya dengan penggunaan teknik sablon atau cetak lainnya.    Cetak sablon atau cetak saring telah lama di kenal dan di gunakan oleh bangsa jepang sejak tahun 1664, abad ke 17, ketika itu Yujensai Miyasaki dan Zisukeo mengembangkannya dengan menyablon kain kimono beraneka motif. Penyablonan kimono itu dilatarbelakangi oleh Kaisar  Jepang yang melarang menggunakan kimono bertulisan tangan. Pasalnya, Kaisar sangat prihatin karena tingginya harga kimono motif tulisan tangan yang beredar di pasar. Dengan keluarnya kebijakan Kaisar tersebut kimono motif sablon mulai banyak di di gunakan oleh masyarakat jepang.    Sejak itu teknik cetak sablon mulai merambah ke negara-negara. Akan tetapi cetak sablon pada masa itu berkembang tidak terlalu baik, penggunaan kain gasa atau screen sebagi acuan, cetak sebelum di kenal, penyablonan masih menggunakan teknik pengecapan atau menggunakan model cetak atau mal.    Pada tahun 1907, seorang pria kebangsaan Inggris, Samuel simon, mengenalkan teknik sablon dengan menggunakan Chiffon sebagai pola (form) untuk mencetak.    2-artikel-tentang-sejarah-dan-perkembangan-singkat-dari-teknik-cetak-sablon-kaos-manual  sumber : maxipro.co.id  Chiffon merupakan bahan rajut yang terbuat dari gasa atau kain saring. Gambar yang tercetak akan mengikuti pola gambar yang ada pada kain gasa. Itu sebabnya teknik ini dikenal dengan sebutan silk screen printing yang berarti mencetak dengan menggunakan kain saring sutra.    Pada tahun 1960, seorang wirausahawan sekaligus seniman dari Amerika bernama Michael Vasilantone, mengembangkan suatu mesin sablon rotary untuk lebih dari satu warna serta mematenkannya.    4-artikel-tentang-sejarah-dan-perkembangan-singkat-dari-teknik-cetak-sablon-kaos-manual   sumber : maxipro.co.id    Mesin penyablonan tersebut pada awalnya diproduksi untuk mencetak logo dan tulisan pengenal untuk kaos pada klub bowling. Namun pada akhirnya lebih dikembangkan lagi sebagai suatu solusi baru dalam mencetak sablon kaos satu hari jadi.    Paten yang diajukan oleh Vasilantone tidak membutuhkan waktu yang lama. Dalam kurun waktu kurang dari 5 tahun, mesin sablon model rotary ala Vasilantone ini akhirnya dikenal oleh berbagai pengusaha di Amerika. Tak hanya itu, mesin sablon baju kaos tersebut pun menjadi salah satu mesin paling populer dalam dunia industri penyablonan hingga kini.    Sekarang, lebih dari 50% kegiatan pencetakan sablon kaos di Amerika Serikat dan seluruh dunia menggunakan teknik sablon baju kaos ala Vasilantone. Kemudian pada 1967 Vasilantone mematenkan mesin sablon kaos rotarynya.    Hak paten dunia pun muncul atas namanya dengan nomor 3.427.964 pada tanggal 18 Februari 1969.Pada bulan Juni 1986, Marc Tartaglia, Marc Tartaglia Jr. and Michael Tartaglia berhasil menciptakan peralatan sablon kaos yang didaftarkan hak patennya.    Mereka mematenkan sistem sablon separasi yang membuat desain full warna bisa disablon dan diaplikasikan pada beberapa kain atau lembaran bahan kain dengan melalui media printer screen yang terbuat dari jala sutra.    Kini, teknologi sablon sangat umum dipakai dalam berbagai industri yang volume produksinya tinggi seperti poster dan display untuk iklan. Biasanya, untuk sablon dengan hasil full color bisa dibuat dengan sablon CMYK (cyan, magenta, yellow and black (‘key’)).    Selain sejarah cetak sablon, ada juga sejarah singkat mengenai mesin cetak nya. Dimana membahas mengenai sejarah dari mesin cetak dari jaman ke jaman. Sejarah singkat mesin cetak.    Keunggulan dari teknik sablon adalah :      Bisa mencetak dengan jumlah yang banyak Hasil relatif stabil Menghasilkan beberapa efek menarik, misalnya : glitters, glow in the dark, timbul, mengkilap/metalik dan sebagainya Biaya cetak cukup terjangkau     Fleksibel bisa dianeka jenis permukaan bahan.  Selain itu, banyak sekali yang berminat untuk mempelajari sablon karena teknik sablon ini mudah dipelajari dan tidak membutuhkan modal yang terlalu besar untuk memulainya, bila dibandingkan dengan usaha percetakan lainnya.      Cara kerja teknik sablon Secara sederhana, proses menyablon dapat di uraikan secara berikut :    Membuat master cetak dengan menggunakan screen sablon yang kita miliki. Afdruk screen sablon Tuangkan tinta yang disesuaikan dengan bahan yang digunakan ( Contoh bahan kaos – kita sablon dengan tinta sablon kaos ) diatas screen Ratakan tinta di screen sablon menggunakan rakel sablon agar dapat tersalurkan melalui lubang screen yang tidak terafdruk sehingga mencetak gambar yang kita inginkan Setelah tercetak sempurna, keringkan tinta tersebut. Proses yang diterangkan diatas hanya ilustrasi sederhana, namun dalam proses sablon sebenarnya, ada begitu banyak hal dan peralatan yang kita perlukan agar memperoleh hasil sablon yang baik.
 sumber : maxipro.co.id

Mesin penyablonan tersebut pada awalnya diproduksi untuk mencetak logo dan tulisan pengenal untuk kaos pada klub bowling. Namun pada akhirnya lebih dikembangkan lagi sebagai suatu solusi baru dalam mencetak sablon kaos satu hari jadi.

Paten yang diajukan oleh Vasilantone tidak membutuhkan waktu yang lama. Dalam kurun waktu kurang dari 5 tahun, mesin sablon model rotary ala Vasilantone ini akhirnya dikenal oleh berbagai pengusaha di Amerika. Tak hanya itu, mesin sablon baju kaos tersebut pun menjadi salah satu mesin paling populer dalam dunia industri penyablonan hingga kini.

Sekarang, lebih dari 50% kegiatan pencetakan sablon kaos di Amerika Serikat dan seluruh dunia menggunakan teknik sablon baju kaos ala Vasilantone. Kemudian pada 1967 Vasilantone mematenkan mesin sablon kaos rotarynya.

Hak paten dunia pun muncul atas namanya dengan nomor 3.427.964 pada tanggal 18 Februari 1969.Pada bulan Juni 1986, Marc Tartaglia, Marc Tartaglia Jr. and Michael Tartaglia berhasil menciptakan peralatan sablon kaos yang didaftarkan hak patennya.

Mereka mematenkan sistem sablon separasi yang membuat desain full warna bisa disablon dan diaplikasikan pada beberapa kain atau lembaran bahan kain dengan melalui media printer screen yang terbuat dari jala sutra.

Kini, teknologi sablon sangat umum dipakai dalam berbagai industri yang volume produksinya tinggi seperti poster dan display untuk iklan. Biasanya, untuk sablon dengan hasil full color bisa dibuat dengan sablon CMYK (cyan, magenta, yellow and black (‘key’)).

Selain sejarah cetak sablon, ada juga sejarah singkat mengenai mesin cetak nya. Dimana membahas mengenai sejarah dari mesin cetak dari jaman ke jaman. Sejarah singkat mesin cetak.

Keunggulan dari teknik sablon adalah :


  1. Bisa mencetak dengan jumlah yang banyak
  2. Hasil relatif stabil
  3. Menghasilkan beberapa efek menarik, misalnya : glitters, glow in the dark, timbul, mengkilap/metalik dan sebagainya
  4. Biaya cetak cukup terjangkau


Fleksibel bisa dianeka jenis permukaan bahan.
Selain itu, banyak sekali yang berminat untuk mempelajari sablon karena teknik sablon ini mudah dipelajari dan tidak membutuhkan modal yang terlalu besar untuk memulainya, bila dibandingkan dengan usaha percetakan lainnya.


Cara kerja teknik sablon

Secara sederhana, proses menyablon dapat di uraikan secara berikut :

  • Membuat master cetak dengan menggunakan screen sablon yang kita miliki.
  • Afdruk screen sablon
  • Tuangkan tinta yang disesuaikan dengan bahan yang digunakan ( Contoh bahan kaos – kita sablon dengan tinta sablon kaos ) diatas screen
  • Ratakan tinta di screen sablon menggunakan rakel sablon agar dapat tersalurkan melalui lubang screen yang tidak terafdruk sehingga mencetak gambar yang kita inginkan
  • Setelah tercetak sempurna, keringkan tinta tersebut.
  • Proses yang diterangkan diatas hanya ilustrasi sederhana, namun dalam proses sablon sebenarnya, ada begitu banyak hal dan peralatan yang kita perlukan agar memperoleh hasil sablon yang baik.

tag : sejarah sablon, pengertian sablon, sejarah sablon wikipedia, pengertian cetak sablon, pengertian sablon manual, pengertian sablon menurut para ahli, sablon adalah, alat dan bahan sablon.